Gangguan jiwa merupakan salah satu gangguan mental yang disebabkan oleh beragam faktor yang berasal dari dalam maupun luar. Gangguan mental ini dapat dikenali dengan perubahan pola pikir, tingkah laku dan emosi yang berubah secara mendadak tanpa disertai alasan yang jelas. Stres yang menjadi pemicu awal terjadinya gangguan jiwa akan membuat seseorang tidak mampu beraktivitas secara normal. Jika stres ini tidak ditangani secara cepat maka akan berlanjut pada gejala gangguan kejiwaan

Di Indonesia, menimbang dari berbagai faktor biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk di Indonesia, maka jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang.

Pada umumnya terdapat tiga fakor yang mempengaruhi kejiwaan seseorang yakni :

· Faktor Somatogenik yang berkaitan dengan fisik biologis

· Faktor Psikogenik yang berkaitan dengan psikologis

· Faktor Sosiogenik yang berkaitan dengan sosial budaya serta lingkungan

Banyaknya beban pikiran atau persoalan hidup yang mendesak dapat menjadikan seseorang kehilangan kendali pada kejiwaannya sendiri. Puncaknya ketika kontrol diri tidak lagi bisa dipertahankan maka otak tidak mampu berkerja dengan baik. Ketika seseorang mulai mengalami gejala gangguan jiwa seperti perubahan mood secara drastis, takut yang berlebihan, emosi yang meluap-luap serta menarik diri dari kehidupan sosial maka segera tangani sesuai ketentuan medis. Hal ini supaya tidak berlanjut pada tahapan gangguan kejiwaan yang semakin parah.

Beberapa faktor ini, dapat menyebabkan seseorang memiliki gangguan jiwa :

1. Trauma pasca bencana

Mendapat musibah berupa bencana alam merupakan hal yang menakutkan. Seringkali orang yang terkena bencana alam akan berubah baik secara fisik maupun psikisnya. Dari segi psikis, orang yang terkena musibah tersebut biasanya akan mengalami gangguan jiwa berupa trauma/ketakutan yang berlebih akan sesuatu hal. Traumatik kebanyakan bisa timbul dan meningkat saat masa kanak-kanak. Namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa pun dapat mengalami hal tersebut juga.

2. Penolakan Lingkungan

Penolakan lingkungan, terutama lingkungan sosial, sering membuat seseorang menjadi kecil hati, sulit berkembang, hingga depresi akut. Bahayanya tidak hanya sampai di situ, namun penolakan lingkungan sosial pun dapat membuat seseorang memiliki retardasi atau keterbelakangan mental.

3. Riwayat pada masa kanak-kanak

Tidak selamanya hal yang kita terima pada masa kecil itu menyenangkan. Ada beberapa hal yang menyedihkan, atau ada yang hingga kini masih melukai hati seperti tidak pernah didukung atau diapresiasi, perceraian orang tua, kehilangan orang terdekat, dan lain-lain? Hal tersebut bisa memicu depresi psikososial kategori usual atau common stressor.

4. Keturunan gangguan jiwa

Gangguan jiwa tidak hanya dapat hadir akibat faktor lingkungan saja, namun bisa juga karena faktor biologis seperti keturunan. Gangguan ini bisa ditandai dengan sikap Anda yang mudah cemas dan kondisi emosi yang sulit untuk dikendalikan, dan ternyata mirip atau sama dengan anggota keluarga Anda lainnya.

5. Nerokimia

Faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan kejiwaan bisa juga diakibatkan oleh nerokimia dimana kromosom no 21 mengalami gangguan. Penderita pada umumnya akan mengalami gangguan perkembangan atau down syndrome yang menyebabkan keterbelakangan mental. Secara genetis, penyebab down syndrome merupakan faktor gangguan yang disebabkan karena munculnya kromoson tambahan

6. Faktor Deprivasi

Seperti pada pendefinisian deprivasi itu sendiri yang berarti kehilangan fisik, kejiwaan seseorang dapat terguncang ketika mengalami hal ini. Mayoritas orang yang terlahir dengan fisik sempurna namun karena beragam sebab, harus kehilangan beberapa anggota badannya pasti akan mengalami penyebab depresi berat yang biasanya berlanjut pada gangguan kejiwaan. Misalkan seseorang yang harus diamputasi kakinya karena kecelakaan dan terluka parah. Meskipun jalur amputasi atau pemotongan bagian tubuh tersebut bertujuan untuk menyelamatkan hidupnya namun, tetap saja penderita akan merasa shock berat dan sulit menerima kenyataan.

7. Faktor Tempramen atau Peluapan Emosi yang Berlebihan

Tingkat kepekaan seseorang antara satu dengan lainnya biasanya mempunyai kadar yang berbeda-beda. Dimana ketika tingkat kepekaan tersebut cenderung pada arah sensitif maka, biasanya orang tersebut akan bermasalah pada kejiwaan. Hal ini karena adanya ketegangan dan merasa apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapan orang tersebut. Semua perasaaan tersebut akan terakumulasi menjadi luapan emosi yang berlangsung terus menerus bahkan cenderung berlebihan.

8. Penggunaan Obat-Obatan Terlarang

Penggunaan obat terlarang yang bersifat adiksi untuk menanggulangi stres akan tekanan hidup nyatanya justru dapat memicu terjadinya gejala gangguan kejiwaan pada pemakainya. Zat adiksi yang mempunyai efek ketergantungan bagi pemakainya ini akan merubah persepsi seseorang kedalam hal-hal yang dapat merusak saraf motorik didalam tubuh. Selain itu, proses berpikir yang melibatkan kinerja otak tidak akan berjalan sebagaimana mestinya akibat pengaruh dari zat adiksi yang terkandung didalam obat-obatan terlarang tersebut.

Dan masih banyak lainnya penyebab gangguan kesehatan jiwa. Yuk Raji berolahraga setiap hari agar kita terhidar dari masalah kesehatan jiwa. Selamat memperingati hari kesehatan jiwa nasional.

Postingan Kedua

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *